Kabar Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Mal Administrasi dan Pungli, HMI Badko dan PMII PKC Banten Minta Kepala Sekolah dan Oknum Guru SMK 4 Pandeglang Dipecat

By On Kamis, Maret 16, 2023



PANDEGLANG, KaratBanten.Com - Buntut dari aktifitas Pungli dan Mal Administrasi yang dilakukan oleh oknum Guru dan Kepala Sekolah di SMK 4 Pandeglang. HMI Badko dan PMII PKC Banten melakukan audiensi bersama dengan Komisi V DPRD Provinsi Banten serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, di ruang rapat komisi V DPRD Banten, Rabu (15/03/2023).

Dalam Audiensi tersebut, HMI Badko Jabotabek-Banten dan PMII PKC Banten menyampaikan beberapa hal terkait adanya dugaan Mal Administrasi dan Pungli yang  terjadi di lingkungan sekolah SMK 4 Pandeglang.

Hal tersebut mencuat kepermukaan dikarenakan para siswa/i SMK 4 Pandeglang menggelar aksi Demonstrasi terhadap kebijakan sekolah yang dianggap semena-men terhadap salah  salah seorang murid, hingga mengeluarkan anak tersebut dari sekolah.

"Bermula akar dari persoalan Demonstrasi Siswa/i yang sempat dikeluarkan oleh pihak sekolah dikarenakan Siswa Tersebut yang menanyakan sertifikat hasil  psikotes. Selain itu kami juga menyampaikan ada oknum pihak Sekolah SMK 4 Pandeglang yang juga telah melakukan pelanggaran disiplin kepada pihak siswa/i dan wali murid yang dipaksa untuk membuat surat pernyataan pengunduran diri," Jelas Bidang PTKP Badko HMI Jabotabek-Banten Hadi Setiawan.

"Saat audensi kami juga menyampaikan kepada pihak Dinas dan menayakan tentang biaya  psikotes, namun pihak Dinas sendiri seakan tidak mengetahui dan justru beralasan ingin menanyakan terlebih dahulu kepada pihak sekolah." tambah Hadi.

Sejumlah Audience yang hadir juga melemparkan pertanyaan kepada Kepala Bidang SMK dan Kadis Dikbud Provinsi Banten. Tentang bagaimana pengawasan  yang dilakukan oleh  Dindikbud Provinsi Banten  guna memastikan generasi anak bangsa yang ada di Prov. Banten, mendapatkan pendidikan yang layak.

Namun para Audience harus merasa kecewa dengan jawaban yang disampaikan oleh Kepala Bidang SMK dan Kadis Dikbud Provinsi Banten terkait dugaan Praktik Pungli  serta nasib siswa yang dikeluarkan dari sekolah tersebut.

Pihak Dindikbud Banten justru terkesan menutupi dan melindungi, dan selalu beralasan akan menanyakan ke pihak sekolah terlebih dahulu. Sedangkan kejadian dan kasus yang menimpa siswa/i itu sudah terjadi cukup lama.  Atas dasar itu, kami menduga pihak Dindikbud Banten telah melakukan konspirasi dengan pihak sekolah," tegas Ketum PMII PKC Banten Samsul Hadi

"Maka dari itu kami dari HMI Badko Jabodetabeka Banten dan PKC PMII Banten meminta kepada PJ Gubernur Banten untuk segera merekontruksi dan segera membentuk tim lidik terhadap pihak-pihak yang telah mencederai nama baik pendidikan di Provinsi Banten. Setelah itu segera mencopot Kadis Dikbud Banten beserta Jajaran dan Memecat Kepala Sekolah beserta oknum Guru SMK 4 Pandeglang yang terlibat dalam kasus ini," pungkas Hadi.

Selain itu Komisi V DPRD Provinsi Banten untuk dapat serius dan tegas dalam menggunakan haknya sebagai Wakil Rakyat, dengan melibatkan diri dalam penyelidikan kasus dugaan Praktik Pungli dan dugaan lainnya yang telah merugikan para siswa/i di SMK 4 Pandeglang,  diantaranya tindakan intimidasi  penandatanganan surat pengunduran diri dan surat pernyataan secara sepihak yang terkesan cacat hukum. 

(Fin/Red)

Insentif Guru Honorer SMA, SMK, SKH Swasta di Banten Cair Jelang Bulan Puasa

By On Sabtu, April 02, 2022

SERANG, KaratBanten.Com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) merealisasikan atau mencairkan honor insentif bagi Guru Honorer SMA, SMK, SKH Swasta.

Pencairan dana tersebut sebagai bentuk komitmen Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dan Wakil Gubernur (Wagub) Banten Andika Hazrumy terhadap berjalannya Pendidikan, meski di tengah pandemi sekarang ini.

Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) mengatakan, pemberian honor insentif bagi Guru Honorer tersebut merupakan bentuk perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terhadap belasan ribu guru dan para tenaga pendidikan sampai para penjaga sekolah dan tenaga kebersihan sekolah yang perlu didukung oleh Pemerintah Daerah.

“Memang tidak seberapa nilainya, tapi paling tidak ini suatu bentuk perhatian untuk memberikan semangat kepada para tenaga pendidik agar tetap berdedikasi, tetap mengabdi, dan menjadi yang terbaik bagi rakyat Banten,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dindikbud Banten, Tabrani mengatakan, sebanyak 15.081 guru honorer SMA, SMK, SKH Swasta akan menerima honor insentif triwulan pertama, tepatnya pada hari pertama Ramadhan 1443 Hijriah Tahun 2022.

“Alhamdulilah, insentif guru SMA, SMK dan SKH Tahun 2022 ini bisa diterima tepat waktu di akhir triwulan pertama dan bertepatan dengan awal Ramadhan 1443 Hijriah. Semoga bisa bermanfaat bagi para pengajar,” ujar Tabrani, Jumat, 01 April 2022.

Salah seorang guru di SMA Islam An Nuqthah, Nia mengaku bahagia mendapatkan kabar bahwa intensif guru honorer SMK swasta akan dicairkan pada awal Ramadhan.

“Alhamdulillah, kami sebagai guru honorer di SMA Swasta merasa bahagia dengan adanya kepedulian dari Pemprov Banten, khususnya Bapak Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bapak Wagub Banten Andika Hazrumy yang begitu peduli terhadap kami, guru honorer sekolah swasta,” ujarnya.

Menurutnya, berapa pun nilai insentif yang diterima tersebut akan menjadi penyemangat dalam mengabdikan diri sebagai guru honorer dalam mencerdaskan anak bangsa.

“Semoga barokah untuk kami dan untuk kita semua, dan semoga insentif provinsi bagi guru honor sekolah swasta tetap bisa terealisasi, kerena sangat membantu sekali bagi perekonomian kami dalam menyambung hidup,” ucapnya. (*/red)

Polresta Tangerang Bongkar Sindikat Perdagangan Orang Jaringan Internasional

By On Kamis, Desember 16, 2021

TANGERANG, KaratBanten.Com – Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Tangerang membongkar sindikat perdagangan orang jaringan internasional. Dari pengungkapan kasus tersebut Polisi mengamankan dua orang, di antaranya seorang laki-laki berinisial AM dan perempuan berinisial UA.

“Kasus ini terungkap berkat adanya informasi dari masyarakat yang memberitahukan  bahwa di sebuah rumah di Perumahan Lavon Cluster Allura, Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, dijadikan tempat untuk menampung orang dari berbagai daerah. Setelah mendapatkan informasi tersebut kami menuju ke lokasi yang diinformasikan guna melakukan penyelidikan, pada Rabu 17 November 2021,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro saat konferensi pers di Gedung Presisi Polresta Tangerang, Rabu, 15 Desember 2021.

Kemudian, kata Kapolresta, tim yang dipimpin Kasub Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polresta Tangerang, Ipda Prasetya Bima Praelja ke lokasi, dan bertemu dengan tersangka AM dan UA yang merupakan pasangan suami istri (Pasutri).

Di lokasi tersebut, Polisi juga menemukan enam orang lainnya, tiga di antaranya adalah perempuan.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata enam orang yang berada bersama tersangka AM dan UA adalah calon tenaga kerja yang dijanjikan akan bekerja di luar negeri oleh kedua tersangka,” ujarnya.

Kepada Polisi tersangka AM dan UA mengaku menyewa rumah untuk menampung calon tenaga kerja. Enam orang yang dijanjikan bekerja di luar negeri mengaku sudah memberikan uang sebesar Rp20 juta per orang kepada kedua tersangka dengan alasan untuk biaya administrasi.

“Tersangka AM dan UA menjanjikan akan memberangkatkan bekerja ke Qatar dan Turki setelah dua minggu dari pembayaran uang tersebut. Namun, sudah dua bulan ditampung, ternyata enam orang tersebut tidak kunjung berangkat,” jelas Kapolresta.

Kapolresta menambahkan, modus operandi yang digunakan kedua tersangka adalah dengan menawarkan pekerjaan di luar negeri dengan tujuan Turki dan Qatar, yang akan bekerja di pabrik pengolahan makanan beku atau menjadi asisten rumah tangga.

“Agar para korban tertarik, tersangka menjanjikan upah sebesar 1.200 dollar belum termasuk uang lembur. Tersangka juga meyakinkan korban untuk bekerja di Turki tidak harus memiliki keahlian bahasa dan tidak memerlukan keahlian khusus,” pungkas Kapolresta.

Kasubnit Tipidter Krimsus Satreskrim Polresta Tangerang, Ipda Prasetya Bima Praelja menambahkan, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan dan pengembangan sebagai tindak lanjut atensi Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro.

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 81 juncto Pasal 69 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia serta Pasal 4 dan/atau Pasal 10 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2017 tentang Perdagangan Manusia dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (*/red)

Tingkatkan Kesejahteraan Guru, Pemprov Banten Gelontorkan Rp.81 Miliar untuk Insentif Honor Guru Sekolah Swasta

By On Kamis, Desember 16, 2021

Kepala  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Tabrani. 

SERANG, KaratBanten.Com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten pada Tahun 2021, menggelontorkan dana  Rp.81 miliar untuk insentif honor guru swasta.

Anggaran itu diperuntukkan untuk 16 ribu orang lebih. Dana tersebut, sudah dilakukan tiga kali proses penyaluran, yaitu pada triwulan I, II dan III.

“Untuk penyaluran tahap terakhir, Insya Allah paling lambat pada akhir Desember 2021 ini,” kata  Kepala  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Tabrani usai Penutupan Pendidikan dan Pelatihan Kepala Sekolah se-Provinsi Banten di Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata Kementerian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Jl. Raya Parung Km. 22-23 Bojongsari, Kota Depok, Kamis, 16 Desember 2021.

Tabrani mengatakan, guru di SMA, SMK, dan SKh Swasta diberikan insentif Rp.500 ribu per bulan.

“Alhamdulillah, sekarang honor guru non-PNS di SMA, SMK, dan SKH Negeri sudah layak,” ungkap Tabrani. 

Menurut Tabrani, dirinya menjalankan program Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) untuk meningkatkan kesejahteraan guru. 

“Bapak Gubernur bahagia kalau guru bahagia,” tambahya. 

Selain program peningkatan kesejahteraan guru, di tahun ini Pemprov Banten melaksanakan program peningkatan akses pendidikan.

“Pada tahun ini telah selesai membangun delapan unit sekolah baru di Kabupaten Lebak.  Sementara untuk sekolah yang saat ini masih menumpang, akan dituntaskan pada Tahun 2022,” tandas Tabrani. 

Sebagai informasi, untuk meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas, Pemprov Banten telah menyediakan 22 lahan untuk dibangun 13 Unit Sekolah Baru (USB), pembangunan ruang praktek, program sekolah gratis, hingga pemberian insentif dan peningkatan honor tenaga pendidik dan kependidikan. (*/red)

Hari Guru Nasional 2021, Wabup Serang Harap Kuantiti dan Kualitas Ditingkatkan

By On Jumat, November 26, 2021

SERANG, KaratBanten.Com – Wakil Bupati (Wabup) Serang, Pandji Tirtayasa menghadiri peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-76 tingkat Kabupaten Serang.

Pandji berharap pada momen tersebut, para guru bisa lebih meningkatkan lagi baik kuantiti maupun kualitas lulusan.

“Harapan saya tentunya pengabdian yang luar biasa selama 76 tahun ini akan bisa lebih di tingkatkan lagi khususnya kepada kuantiti, dan kualitas lulusan,” ujar Pandji kepada wartawan usai memberikan sambutan di Marbella Hotel Kecamatan Anyer pada Kamis, 25 November 2021.

Karenanya, sebut Pandji, keberhasilan seorang pendidik atau seorang guru diukur sampai sejauh mana kualitas lulusan yang didiknya itu maupun kuantitasnya yang di didiknya itu.

“Kualitasnya bagus, tapi jumlahnya sedikit, boleh dikatakan, kita belum berhasil. Namun kuantitinya banyak, tapi kualitasnya rendah, juga itu kurang bagus,” katanya.

Oleh karenanya, Pandji mendorong kepada para guru untuk lebih meningkatkan kinerjanya, untuk meningkatkan pengabdiannya bagi negara dan bangsa.

“Karena para pejabat pemerintah, tokoh-tokoh bidang ekonomi, tokoh politik, pengusaha itu adalah hasil didikan para guru, gak mungkin mereka langsung jadi orang sebelum melewati proses pendidikan dari mulai SD, SMP dan selanjutnya,” terang Pandji.

Kemudian di tengah pandemi Covid-19 saat ini menjadi kendalanya yang luar biasa dalam proses belajar mengajar, dalam proses pengabdian para guru tentunya ini harus dicari jalan keluarnya.

“Harus dicari peluang-peluang baru agar kuantiti maupun kualitas anak-anak produk lulusan dalam jumlah yang sesuai dengan harapan,” ucap Pandji.

Ditempeleng Guru

Pandji mengimbau kepada keluarga siswa kalau pun guru melaksanakan sanksi siswa apakah itu dalam bentuk sentuhan fisik dan sebagainya ini adalah bagian daripada mode pendidikan.

“Saya bisa begini pernah ditempeleng guru. Pernah ditempeleng guru. Demi Allah saya pernah ditempeleng karena saya nakal, tapi dengan begitu saya akan bisa berubah,” kata Pandji mengenang masa sekolahnya. 

Ia menegaskan, guru mendidik tidak langsung kepada dengan cara keras, namun dimulai dengan cara halus, setengah kasar, dan kasar. Jadi, kalau seandainya dengan cara halus, setengah kasar, kasar, namun siswa masih begitu, tidak lain guru harus memberikan sentuhan.

“Sentuhan fisik, apakah dengan dijewer atau ditepak tangannya,” ucap Pandji.

Oleh sabab itu, Pandji meminta kepada para orang tua siswa, jangan sampai setiap ada masalah selalu melapor dan dipidanakan. Ia mengkhawatirkan jika selalu demikian, profesi guru jika selalu dipojokan, disudutkan setiap ada masalah, orang tidak mau lagi menjadi seorang guru.

“Itu yang saya khawatirkan. Kita harus berikan perlindungan hukum kepada para guru, dan ini sudah kita lakukan. Pemda Kabupaten Serang ketika ada guru dipermasalahkan karena mode pendidikan, kita akan bela,” tegas Pandji.

Dalam kesempatan tersebut, Pandji Tirtayasa atas nama pribadi menyumbangkan dalam bentuk uang sebesar Rp. 10 juta untuk pembangunan Gedung PGRI Kabupaten Serang.

“Tidak seberapa, hanya Rp. 10 juta, tidak seberapa dari dana yang dibutuhkan sebesar Rp. 7 miliar,” tutur Pandji.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), Asep Nugrahajaya; Sekretaris Dindikbud, Aber Nurhadi; Ketua PGRI Kabupaten Serang, Janjusi; dan ratusan guru se-Kabupaten Serang, serta unsur Muspida.

Ketua PGRI Kabupaten Serang, Janjusi mengatakan, di usia 76 tahun, peringatan PGRI yang mengusung teman “Bangkit guruku, Maju negeriku, Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh” bisa hadir mewarnai peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai organisasi perjuangan, ketenagakerjaan.

“Maka, PGRI di usia 76 tahun punya tanggung jawab moral untuk bagaimana PGRI selalu berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan profesional anggota dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsinya sebagai pendidik dan tenaga kependidikan,” ujarnya.

Ia berharap, para guru untuk lebih terus berupaya menempatkan dirinya untuk meningkatkan profesionalitas. Sehingga, tujuan pendidikan nasional yang mengarah kepada pembentukan karakter serta didik memiliki tanggung jawab.

“Tanggung jawab bisa terwujud, punya skill keterampilaan yang disesuaikan dengan tuntutan dimana mereka berada,” ucap Janjusi. (*/red)

Hari Guru Nasional 2021, Guru Honor di Banten Ucapkan Terima Kasih kepada Gubernur WH

By On Jumat, November 26, 2021

SERANG, KaratBanten.Com – Momen Hari Guru Nasional tentu tidak lepas dari kesan dari para guru honorer, khususnya yang ada di Provinsi Banten. Saat ini, mereka sudah tersenyum lebar, lantaran besaran honor yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sudah dirasa layak.

Niman, salah seorang guru honorer di SMAN 1 Cilograng menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH), dan Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Andika Hazrumy atas honor besar yang telah diterima oleh para guru honorer tingkat SMA/SMK/SKH Negeri di Banten.

“Terima kasih Pak Gubernur Banten, Pak Wahidin Halim, beserta Wakil Gubernur. Kami sebagai guru honorer di Provinsi Banten sangat disejahterakan dengan honor besar,” ujar Niman, Kamis, 25 November 2021.

Yeni Setiawati, Guru Bahasa Inggris SMAN 1 Cilograng yang masih berstatus guru honor mengaku saat ini gaji dan tunjangan guru honorer cukup dan layak.

“Alhamdulillah cukup. Sebelum ke Provinsi gaji kita Rp. 300 ribu hingga Rp. 600 ribu. Sekarang gaji kita sampai Rp. 4 juta ditambah tunjangan wali kelas Rp. 500 ribu,” ungkapnya.

Sementara untuk Guru Honorer yang ada di SMA, SMK, dan sekolah Khusus (SKh) swasta se-Provinsi Banten mendapatkan insentif senilai Rp. 500 ribu per bulan.

Hal ini diungkapkan guru SMA Al-Mubaraq Esta Pangestu. Dia mengucapkan terima kasih dan dia terharu atas pemberian insentif tersebut. Baginya pemberian insentif ini sebagai bukti bahwa pemerintah daerah khususnya Pemprov tidak melulu hanya memperhatikan sekolah negeri, namun sekolah swasta pun diperhatikan, khususnya para guru yang umumnya memiliki sumber penghasilan yang tidak memadai dan kurang dari kebutuhan hidup layak para guru. 

“Saya berterima kasih kepada Pak Gubernur dan Wakil Gubernur atas pemberian insentif ini. Tentu ini sangat berarti sekali buat kami, bukan soal nominalnya, tapi ini adalah bentuk pengakuan terhadap keberadaan kami. Ini akan jadi motivasi buat kami untuk terus mengabdikan diri memberikan pendidikan pada generasi muda di Banten,” kata Estu.

Hal senada juga diungkapkan Ikha Kristina Widyakusuma, salah seorang guru SMK Kirana Talenta, Kabupaten Tangerang. Ia mengaku senang atas pemberian insentif bagi guru dan tenaga kependidikan di SMA/SMK/SKh Swasta di Banten. 

“Saya berterima kasih kepada Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur beserta jajarannya atas insentif yang diberikan kepada kami. Ini akan jadi motivasi bagi kami untuk semakin meningkatkan kualitas diri dalam memberikan  pendidikan kepada anak-anak,” kata Ikha. (*/red)

Bantuan Insentif dari Gubernur Banten, Ketua LSM Karat Banten Apresiasi: “Dari Guru Sampai Tenaga Kebersihan dan Keamanan Sekolah Senang Semua”

By On Minggu, November 21, 2021


SERANG, KaratBanten.Com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten menyalurkan insentif kepada guru dan tenaga kependidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan sekolah khusus swasta yang tersebar di Provinsi Banten 

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kajian Realita (Karat) Banten, Iwan Hermawan mengapresiasi kepada Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) dan Wakil Gubernur Banten, yang telah memberikan insentif kepada guru dan tenaga kependidikan di SMA, SMK, dan sekolah khusus yang di kelola oleh masyarakat

Bahkan, kata Iwan, bantuan insentif tersebut menyentuh sampai ke tenaga kebersihan sekolah dan tenaga keamanan tidak hanya sekolah swasta di Banten, melainkan dengan Pendidikan Gratisnya Pemprov Banten juga telah lebih dahulu menjamin penyelenggaraan di SMA/SMK/SKh Negeri di Provinsi Banten sehingga masyarakat bisa lebih mudah mengakses dan terlayani Pendidikannya dengan baik

“Atas bantuan insentif tersebut, dari mulai Guru sampai tukang sapu ‘bungah kabeh’ (merasa senang semua-red),” pungkasnya.

“Terlebih sekolah swasta di Banten juga diberikan perhatian dari Pemprov Banten dengan insentif bagi guru dan tenaga kependidikannya. Jadi tidak hanya sekolah negeri saja,” ungkap Iwan yang sering disapa Adung Lee ini.

Ia berharap, pemberian insentif tersebut bisa memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan di SMA, SMK, dan sekolah khusus yang di kelola masyarakat/swasta untuk meningkatkan terus kinerja.

“Suatu negara yang dikatakan maju yaitu negara yang memberikan perhatian kepada guru, kepada pendidikan. Karena itulah pendidikan harus menjadi prioritas bagi Pemprov Banten,” ujarnya.

Terpisah, Kepala SMK Kirana Talenta, E. Musrini K mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) dan Wakil Gubernur Banten, yang telah memberikan insentif.

“Terima kasih bapak. Terima kasih. Semoga program ini berkelanjutan. Bapak sehat selalu,” ucapnya. 

Ika Kristina Widya Kusuma, guru SMK Kirana Talenta juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Banten, dan Wagub Banten, yang telah memberikan insentif.

“Terima kasih. Alhamdulilah sangat bermanfaat bagi saya,” ujarnya.

Abdul Malik, tenaga kebersihan di SMK Kirana Talenta juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Banten dan Wagub Banten atas insentif yang telah diterimanya. 

“Alhamdulilah bermanfaat bagi saya. Terima kasih,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) mengatakan, peningkatan kesejahteraan guru melalui honor dan tunjangan menjadi salah satu program prioritasnya dalam membangun pendidikan di Provinsi Banten. 

“Alhamdulillah para guru di sekolah negeri merasa cukup dan layak. Saat ini guru honorer per bulannya bisa menerima honor rata-rata Rp 4,5 juta di Sekolah Negeri di Banten. Tunjangan untuk Kepala Sekolah juga sudah layak,” ucap WH sapaan akrab Gubernur Banten ini.

Gubernur mengatakan, kesejahteraan guru negeri maupun swasta harus dijamin supaya mereka bisa menjalankan tugas secara optimal.

“Berangkat dari pengalaman, saya paham betul perjalanan hidup seorang guru. Saya merasakan betul kesulitan guru dalam menata ekonomi dan kehidupannya,” katanya.

“Karenanya, saya akan terus memberikan dukungan penuh kepada guru agar mampu memberikan peran maksimal dalam menciptakan generasi yang berdaya saing,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Tabrani menjelaskan, pada Tahun 2021, Pemprov Banten memberikan insentif Rp 500  ribu per orang per bulan kepada pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan dan sekolah khusus swasta.

“Insentif diberikan per tiga bulan dengan nominal Rp1,5 juta,” kata Tabrani. (*/red)

Wagub Banten Sebut Sekolah Adiwiyata Tanamkan Pendidikan Karakter

By On Selasa, November 16, 2021

TANGSEL, KaratBanten.Com – Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Andika Hazrumy membuka secara resmi Sarasehan Forum Adiwiyata Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang digelar di Aula SMPN 4 Kota Tangsel, Selasa, 16 November 2021.

Dalam sambutannya Andika menyebut Sekolah Adiwiyata bukan hanya soal lingkungan hidup, melainkan juga tanamkan pendidikan karakter. 

“Tidak mudah untuk mencapai Sekolah Adiwiyata, karena diperlukan komitmen yang tinggi dari Kepala Sekolah serta dukungan aktivitas dari seluruh warga sekolah dalam menjalankan aktivitas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang baik,” kata Andika.

Menurut Andika, sekolah yang terlihat indah, rapih, bersih, sehat, aman dan nyaman tidak terlepas dari bagaimana sekolah mengelola dengan baik serta bergantung dari kerjasama semua pihak yang ada di sekolah tersebut.

“Saya mengucapkan selamat kepada Kepala Sekolah dan warga sekolah di lingkungan Kota Tangsel yang telah berhasil mendapatkan Piagam Adiwiyata Tingkat Nasional maupun Piagam Adiwiyata Tingkat Mandiri. Ke depan, diharapkan dapat meningkatkan capaian prestasi Sekolah Adiwiyata,” tuturnya. 

Dikatakan Andika, kegiatan pelestarian lingkungan hidup melalui program Adiwiyata di sekolah yang banyak melibatkan siswa di lingkungan sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Guru dapat menjadikan kegiatan pelestarian lingkungan hidup yang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar berwawasan lingkungan.

Andika juga mengatakan, Program Adiwiyata bertujuan untuk menciptakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Melalui Adiwiyata, warga sekolah bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Menurutnya, Adiwiyata memiliki makna, tempat yang ideal bagi seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam kehidupan sosial, khususnya di bidang Lingkungan Hidup.

Kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan hidup di sekolah, lanjutnya, dapat mendorong terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dengan guru, peserta didik dengan peserta didik, dan peserta didik dengan lingkungannya.

Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran juga diharapkan dapat meningkatkan kerangka berpikir siswa mandiri, kreatif, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. 

“Persoalan lingkungan bukanlah masalah yang ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup semata, melainkan problem bersama yang harus ditangani secara lintas sektoral oleh seluruh stakeholder,” ujarnya. 

Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan dalam sambutannya mengatakan, pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan, antara lain; guru, peserta didik, sarana dan prasarana, kurikulum, serta lingkungan. 

Lingkungan, kata Pilar, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik. Masalah lingkungan merupakan masalah yang timbul dari manusia sendiri, maka penanggulangannya ditentukan oleh perilaku hidup manusia yang ramah lingkungan.

“Upaya yang harus segera kita lakukan salah satunya melalui proses pendidikan, yaitu menciptakan manusia yang memiliki kepedulian dan ramah terhadap lingkungan,” papar Pilar. 

Menurut Pilar, pendidikan lingkungan hidup adalah upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan aksi kepedulian individu, komunitas, organisasi dan berbagai pihak terhadap permasalahan lingkungan untuk berkelanjutan pembangunan bagi generasi sekarang dan yang akan datang. (*/red)

Gubernur Banten: “Saya Merasa Bahagia Karena  Guru Sejahtera”

By On Kamis, November 11, 2021

LEBAK, KaratBanten.Com – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) mengaku ikut bahagia karena para guru merasa bahagia. Hal itu diungkapkan Gubernur saat melakukan kunjungan ke SMAN 1 Cilograng, Jl. Raya Bayah - Cibareno No. 25 Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten. 

“Saya merasa bahagia ketika para guru merasa bahagia,” ungkapnya. 

Menurut Gubernur, peningkatan kesejahteraan guru melalui honor dan tunjangan menjadi salah satu program prioritasnya dalam membangun pendidikan Provinsi Banten.

“Alhamdulillah para guru merasa cukup dan layak. Saat ini guru honorer per bulannya bisa menerima honor Rp 4,5 juta. Tunjangan untuk Kepala Sekolah juga sudah layak,” ungkapnya. 

“Ini kesempatan saya untuk melihat langsung pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, sekolah, hingga honor dan tunjangan bagi para guru,” tambahnya.

Dikatakannya, wilayah Cilograng perlu dibangun agar tidak kalah dengan wilayah lainnya. Salah satunya dengan pengembangan jalan, rumah sakit, hingga sekolah.

“Di sini (SMAN 1 Cilograng-red) ada juga warga Bogor dan Sukabumi,” kata Gubernur.

“Untuk Rumah Sakit Cilograng akan kita bangun pada awal 2022,” tambahnya.

Sementara itu, salah seorang guru bahasa Inggris di SMAN 1 Cilograng, Yeni Setiawati mengaku saat ini gaji dan tunjangan guru honorer cukup dan layak. 

“Alhamdulillah cukup. Sebelum ke Provinsi gaji kita Rp.300 ribu hingga Rp.600 ribu. Sekarang gaji kita sampai Rp.4 juta ditambah tunjangan wali kelas Rp.500 ribu,” ungkapnya. 

“Rata-rata untuk guru honorer bisa sampai Rp.4,5 juta per bulan,” tegasnya. 

Dalam kesempatan itu, selain berdialog dengan para guru, Gubernur juga berdialog dan foto bersama dengan para siswa. 

Sebelumnya, dalam perjalanan menuju SMAN 1 Cilograng, Gubernur juga memberikan bantuan ke Masjid Al Fitrah di Desa Rahong, Kecamatan Malingping. Selain menyerahkan bantuan untuk masjid, Gubernur juga menyerahkan bantuan sembako untuk warga masyarakat yang membutuhkan. (*/red)

Gandeng Polda Banten, Permahi Banten Bersama Komisariat Permahi UIN SMH Banten Gelar Penyuluhan Hukum

By On Sabtu, November 06, 2021

SERANG, KaratBanten.Com – Dalam rangka mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat, DPC Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Banten bersama Komisariat Permahi UIN SMH Banten menyelenggarakan kegiatan penyuluhan hukum dan pengabdian masyarakat di Desa Ujung Tebu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten.

Dalam kegiatan tersebut juga menghadirkan beberapa instansi penegakan hukum untuk penyuluhan hukum dalam rangka gerakan sadar hukum, diawali dengan pengabdian masyarakat dari tanggal 01 hingga 04 November 2021 

Puncaknya di hari Jumat dan Sabtu, tanggal 05 dan 06 November 2021, menyelenggarakan kegiatan penyuluhan hukum dengan mengusung tema "Dedikasi Nilai-nilai Kepermahian Melalui Pengabdian Masyarakat dan Penyuluhan Hukum" dengan tujuan untuk memberikan kesadaran hukum bagi masyarakat serta edukasi mengenai perkembangan hukum yang ada di Indonesia. 

“Pada intinya, kami ikut aktif dalam kegiatan kegiatan sosial kemasyarakatan. Melakukan kegiatan silaturrahmi ke Tokoh Masyarakat, dan Pemuda, untuk melihat setiap permasalahan yang ada di masyarakat Desa Ujung Tebu dan mampu menampung serta membantu penyelesaian sesuai dengan aturan hukum, kegiatan pengajian, pengajaran ke sekolah-sekolah dan ikut terlibat dalam kegiatan sosial lainnya,” kata Ketua DPC Permahi Banten, Rizki Aulia Rohman.

Edukasi hukum diawali dengan kehadiran tiga narasumber, yaitu dari Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten antara lain disampaikan oleh Pringo, Dinanda, Izul, perihal aku cinta dan bangga dengan rupiah dan sosialisasi QRIS sebagai metode pembayaran digital.

Dalam kesempatan itu disampaikan beberapa poin penting bagaimana memeperlakukan mata uang rupiah sebagaimana mestinya, dengan menjaga dan mempergunakan sebagai alat tukar yang sah untuk setiap jual beli dan lain sebagainya, sesuai dengan Pasal 23D UUD 1945 berbunyi Negara memiliki bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab dan independensinya diatur dengan Undang-Undang, dimana sebagai lembaga negara yang bisa mencetak uang dan regulator dari Bank BUMN atau Bank Swasta. 

“Lalu kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi dari pihak BNNP Banten, Bu Ainul mengenai bahaya pengguna narkoba, dan peran masyarakat harus mampu bersama-sama kita katakan perang pada narkoba serta mampu mengetahui apa sajakah narkoba itu agar masyarakat tidak terlibat sebagai pengguna, pengedar serta bandar narkoba,” ujar Rizki. 

“Setelah itu, masyarakat diberikan pembekalan untuk mengetahui bahwa negara melegalkan narkoba untuk penelitian dan pendidikan serta untuk medis,” imbuh Rizki.

Di hari Sabtu, kata Rizki, penyuluhan hukum dilanjutkan dengan menghadirkan pihak Polda Banten yang diwakili oleh Kasubdit 5 Ditintelkam Polda Banten, Kompol Moch Sofyan, mengenai penegakan hukum di tingkat Kepolisian sesuai Pasal 30 ayat 4 UUD 1945 yaitu Kepolisian sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban umum memiliki tugas dan fungsi untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, dan UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara, dimana berpatokan pada tindak kriminal sesuai KUHP dan memberikan mengenai contoh-contoh pelanggaran dan kejahatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

“Seperti Pasal Pencurian 362, Pasal Penggelapan 372, Pasal Pembunuhan 338, dan lainnya agar pada sasarannya masyarakat mampu mengerti dan faham untuk menaati hukum sebagai warga negara yang baik, dimana negara Indonesia adalah negara hukum, yang senantiasa dijadikan panglima bagi penegakan hukum di Indonesia,” kata Rizki. 

Kemudian edukasi hukum mengenai Perkapolri Nomor 8 Tahun 2021 tentang penerapan keadilan restoratif di beberapa tindak pidana seperti tindak pidana ringan yang hukum dan kerugiannya bisa disepakati antara kedua belah pihak yang menyelesaikan perkaranya secara mediasi yang mengutamakan musyawarah antara kedua belah pihak dan masyarakat untuk memperoleh mufakat dilaksanakan secara nonlitigasi. 

Kemudian narasumber dari LKBH PERMAHI DPC Banten yang diwakilkan oleh IKA Permahi Banten, Muhamad Asmawi S.H.,M.H. yang memberikan pemahaman tentang UU Bantuan Hukum Nomor 16 Tahun 2011 bahwa masyarakat berhak untuk memperoleh kesempatan yang sama untuk keadilan dalam penegakan hukum sesuai aturan yang berlaku, peran mahasiswa hukum sebagai insan calon praktisi hukum mampu belajar menyelesaikan masalah secara mediasi non litigasi atau beracara di luar pengadilan, dan dituntut untuk terus aktif kritis serta inovatif agar mampu menganalisis secara baik agar setiap foul poin yang didapat mempunyai titik temu atau win win solution, sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. 

“Sesuai dengan tujuan Permahi sebagai organisasi profesi hukum menjadi bekal untuk bermanfaat secara langsung terhadap masyarakat dan pemerintah, agar dalam kegiatan pengabdian masyarakat dan penyuluhan memiliki dampak berkepanjangan secara positif. Dengan estimasi waktu satu minggu, 4 hari pengabdian masyarakat dan 2 hari penyuluhan hukum tidak terbatas hanya karena waktu,” kata Rizki. 

“Namun setelahnya ada tindak lanjut kegiatan seperti kita membuat Posko Bantuan hukum dan desa binaan hukum yang memiliki fungsi untuk tempat akses masyarakat agar keberadaannya mampu menjadi solusi alternatif penyelesaian masyarakat yang sedang berhadapan dengan kasus hukum dalam setiap peristiwa hukum,” jelas Rizki. 

“Dengan kehadiran posko bantuan hukum, meskipun kita tidak berada di tempat selamanya, namun mampu menjembatani masyarakat untuk memperoleh keadilan atau konsultasi hukum mengenai permasalahan permasalahan yang ada di masyarakat,” pungkas Rizki. 

“Sehingga Permahi mampu hadir secara langsung untuk masyarakat lewat instansi instansi negara yang dihadirkan agar tujuan sadar hukum bagi penegak dan masyarakat taat terhadap aturan perundang-undangan sebagai komitmen kesadaran kolektif,” tutupnya. (*/red)

Wujudkan Pemerataan Transformasi Digital, Kemenkominfo Gelar Program Literasi Digital di Sorong dan Makassar

By On Jumat, September 24, 2021

JAKARTA, KaratBanten.Com – Untuk mewujudkan pemerataan transformasi digital di seluruh provinsi di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar rangkaian webinar dan lokakarya di Jakarta, Sorong, dan Makassar.

Program-program yang melibatkan berbagai ahli dan selebriti Indonesia, seperti Raditya Dika, Nicholas Saputra, dan Dr. Muhammad Zain ini berlangsung sepanjang bulan September 2021.

Program literasi digital ini menjadi agenda utama pemerintah tahun ini. Bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, ratusan webinar dan lokakarya digelar setiap minggunya melalui https://event.literasidigital.id/.

Dengan penetrasi internet mencapai 70% di Indonesia, Indonesia masih mengalami ketimpangan literasi digital secara global. Menurut Economist Intelligence Unit, Indonesia menempati peringkat ke-77 dari 120 negara dalam literasi digital. Data ini merujuk pada kesiapan teknologi dan internet, termasuk keterampilan digital dan etika penggunaan internet, dimana kesenjangan digital ini paling jelas terlihat di kawasan pedesaan.

“Dengan ketimpangan yang terjadi, penting bagi seluruh masyarakat untuk memiliki keterampilan digital, sehingga mereka dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia di internet secara maksimal. Pemahaman digital yang maksimal juga akan memberikan banyak peluang baru untuk pertumbuhan yang lebih baik dan merata di seluruh negeri, baik bagi UMKM, profesional, maupun pelajar,” ujar Anita Wahid, Wakil Ketua Umum Siberkreasi.

Keterampilan digital untuk maksimalkan potensi UMKM di Sorong

Salah satu program yang menjadi sorotan Siberkreasi ialah rangkaian "Pekan Literasi Digital" yang akan digelar di beberapa kota di Indonesia. Kegiatan kali ini digelar di Kota Sorong, Papua Barat, yang menyoroti acara pelatihan dan diskusi secara langsung dan daring mengenai teknik memanfaatkan platform digital untuk pelaku UMKM di Papua Barat. 

Acara yang digelar pada 23 September 2021 ini menghadirkan sederat ahli dan selebriti, diantaranya Nicholas Saputra, Iwan Setiawan, dan Donny B.U selaku Tenaga Ahli Menkominfo.

Dihadiri oleh 600 peserta secara daring dan luring, acara pertama rangkaian "Pekan Literasi Digital" ini mengajak masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Sorong, untuk dapat menguasai teknik pembuatan konten yang berdampak, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan bisnis mereka.

Pentingnya transformasi digital di kalangan pemuda dan sekolah

Edukasi mengenai keterampilan pembuatan konten dan video pendek yang berdampak juga menjadi fokus GNLD Siberkreasi bulan ini, lewat acara "Kelas Konten Video" yang digelar secara daring di Jakarta mulai 18 hingga 26 September 2021.

Dengan pembekalan teknis dan kreatif dalam membuat video panjang dan pendek, acara ini mengajak generasi muda untuk mahir dan konsisten menyebarkan kebaikan lewat konten-konten yang bermanfaat.

Di akhir sesi, para peserta juga mendapat pembekalan bagaimana sukses membangun karier sebagai video kreator lewat video-video yang berdampak.

Agar seluruh masyarakat mendapat pemerataan edukasi dalam memproduksi konten digital yang berdampak, GNLD Siberkreasi juga mencanangkan pelatihan ke berbagai institusi pendidikan, termasuk sekolah-sekolah dan madrasah di Makassar, Sulawesi Selatan.

Bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), di bulan September, GNLD Siberkreasi menggelar program "Madrasah Makin Cakap Digital", yang menargetkan 1,000 peserta dan tenaga pengajar di seluruh kota.

Program "Madrasah Makin Cakap Digital" ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman digital di antara tenaga pengajar, sehingga terwujud suasana belajar daring yang efektif dan komprehensif, baik di sekolah maupun di rumah.

Untuk program ini, Kemenkominfo juga menghadirkan berbagai aplikasi dan fitur gratis yang dapat diakses oleh guru, orang tua, dan siswa di rumah.

Tentang Kemenkominfo RI

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI), melalui Ditjen Aptika, memiliki fungsi utama menyebarluaskan dan mengembangkan infrastruktur digital nasional untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia.

Kemenkominfo bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi sebagai mitra untuk memberikan edukasi dalam literasi digital kepada masyarakat melalui berbagai bentuk media.

Gerakan ini difokuskan pada pemanfaatan literasi digital sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bangsa dan memajukan bangsa Indonesia.

Untuk mengetahui kegiatan literasi digital lainnya dapat dilihat di info.literasidigital.id dan sosial media @siberkreasi.


Sumber: PRNewswire

Gubernur Wahidin: Pemprov Terus Berupaya Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

By On Rabu, September 08, 2021

SERANG, KaratBanten.Com – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus melakukan pembangunan di berbagai bidang sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup warga masyarakat Banten. Saat ini, kata Gubernur, pembangunan beberapa infrastruktur dalam proses penyelesaian.

“Beberapa fasilitas sudah dalam proses penyelesaian, seperti fasilitas olahraga, rumah sakit hingga jalan tol,” kata Gubernur saat menerima Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH), Wawan Wahyuddin beserta rombongan di Ruang Rapat Rumah Dinas Gubernur Banten, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 158, Kota Serang, Banten, Senin malam, 06 September 2021. 

“Ini diharapkan akan menjadi jalan untuk mempermudah masyarakat dalam mencari ilmu dan meningkatkan kualitas hidup di Banten,” tambahnya. 

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga berharap Provinsi Banten mampu berkembang menjadi pusat pendidikan. 

Ia juga berharap, UIN SMH Banten bisa tampil tidak hanya dalam skala regional, tapi harus bisa berskala internasional dengan fasilitas yang mumpuni. 

“Pengembangan pendidikan di Provinsi Banten sudah mulai meningkat dengan peran serta beberapa kampus, salah satunya UIN SMH Banten. Ke depan, Banten diharapkan bisa menjadi pusat pendidikan dengan berbasis keislaman dan keilmuan,” ungkapnya. 

Sementara itu, Rektor UIN SMH Banten, Wawan Wahyuddin mengatakan, kegiatan ini merupakan ajang silaturrahmi dan berbagi ide antara Pemprov Banten dan Kampus yang diisi dengan pembahasan program-program beberapa tahun ke depan.

“Beberapa kegiatan yang dibahas, salah satunya akan diadakannya MoU antara UIN Banten dengan Pemprov Banten yang meliputi kegiatan riset, pembentukan laboratorium program studi hingga kegiatan fakultas yang berkaitan dengan dinas-dinas,” ujarnya. (*/red)

Tinjau Pembelajaran Tatap Muka, Gubernur Banten: Lancar, Sudah Sesuai Prokes

By On Senin, September 06, 2021

SERANG, KaratBanten.Com – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) mengungkapkan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejauh ini berjalan lancar sesuai Protokol Kesehatan (Prokes). 

“Berjalan bagus dan aman, sudah sesuai Prokes,” kata Gubernur saat meninjau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMAN 1 Kota Serang, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 39, dan SMKN 1 Kota Serang, Jl. Fatah Hasan No.88, Kota Serang, Senin, 06 September 2021. 

Tiba di sekolah, Gubernur WH mengecek alat pengukuran suhu, hand sanitizer, kran untuk cuci tangan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur WH juga sempat masuk ke ruang kelas dan melakukan dialog dengan para siswa. Siswa yang belum vaksinasi Covid-19 dianjurkan untuk ikut vaksinasi Covid-19. 

“Tetap jaga Prokes di sekolah maupun di luar sekolah ya,” katanya. 

Menurut Gubernur, bila berjalan lancar dan tidak ada resiko, PTM akan diteruskan. Untuk orang tua yang ragu-ragu, lanjutnya, akan dilakukan pendekatan persuasif. 

“Karena Covid-19 cukup traumatik dan menimbulkan kekhawatiran orang lain,” ucapnya. 

Gubernur menegaskan, sekolah harus meyakinkan kepada publik dan orang tua bahwa PTM dilaksanakan sesuai dengan Prokes yang ketat. Ini dilakukan untuk memenuhi hak-hak masyarakat yang ingin PTM bisa belajar dengan nyaman. 

“Kalau muncul kasus, akan kita evaluasi kasus per kasus. Apakah karena sekolah atau karena lingkungan sosialnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Banten, Tabrani mengatakan, PTM untuk SMA, SMK, dan SKh di Provinsi Banten hari ini efektif dimulai. 

“Sekolah hari ini melaksanakan PTM 50 persen. Kepala Sekolah melaporkan evaluasi setiap hari ke Kepala Dinas melalui Kantor Cabang Dinas (KCD),” ujarnya. 

“Kalau ada kasus akan kita evaluasi. Bagi yang tidak bisa luring, solusinya daring,” pungkasnya. (*/red)

Tingkatkan SDM Tanah Papua, IMMAPA dan ADEM Bali Wujudkan Generasi Papua Melalui Pendidikan

By On Sabtu, September 04, 2021

BALI, KaratBanten.Com – Tidak ingin terprovokasi dengan mencuatnya pemberitaan terkait kasus penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Mahasiswa, Pelajar, serta Masyarakat Papua di Bali yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa dan Masyarakat Papua (IMMAPA) Provinsi Bali, menyerukan perdamaian untuk tanah kelahirannya.

Masyarakat Papua diajak untuk saling memaafkan dan memberi kasih sehingga permasalahan di Papua segera teratasi dengan baik.  

Mencuatnya suasana kurang kondusif di tanah Papua dalam beberapa hari terakhir, khususnya pasca kontak senjata di Kabupaten Maybrat, Papua, ditanggapi bijak oleh IMMAPA Provinsi Bali.

Ditemui di sela-sela IMMAPA Gathering yang berlangsung di Kawasan Kuta, Badung, Bali, sejumlah Tokoh Muda Papua menyatakan, saat ini bukan waktu yang tepat untuk saling beradu argumen mengenai kondisi keamanan di Papua. 

Menurutnya, para Mahasiswa dan Pelajar di Bali secara khusus tidak ingin terpengaruh dengan berbagai provokasi maupun kampanye hitam yang berpotensi memperkeruh suasana.

Mahasiswa dan Pelajar  tetap fokus dengan tujuan utama mereka, yaitu menyelesaikan pendidikan secepatnya dan berupaya mengembangkan diri. Sehingga saat pulang ke kampung halaman bisa berkontribusi sekaligus menjadi bagian dari pembangunan Papua yang lebih baik lagi.

Berbagai pihak diharapkan tidak memanfaatkan situasi saat ini dengan mengalihkan isu tersebut menjadi semakin liar. 

Para Mahasiswa dan Pelajar Papua di Bali mengaku sama sekali tidak terpengaruh dengan situasi Kamtibmas maupun berita hoax di Papua, apalagi selama di Bali mereka merasa nyaman dengan pengayoman maupun perhatian dari pemerintah, pihak sekolah, serta pembina.

Sementara, kegiatan penyambutan Pelajar maupun Mahasiswa Papua yang melanjutkan pendidikan di Bali, dikemas melalui kegiatan Gathering yang berlangsung dalam suasana santai dan penuh keakraban di Kawasan Kuta, Badung, Bali, Sabtu, 04 September 2021.

Karena masih pandemi, peserta yang hadir langsung dibatasi tidak lebih dari 30 orang.  Sementara, ratusan peserta lainnya, baik yang berada di Bali maupun yang sedang berada di Papua, mengikuti acara tersebut melalui daring.

Selain mengikuti renungan doa yang dipimpin oleh Pendeta Wellem Wanggai, para Pelajar dan Mahasiswa Papua dan Papua Barat di Bali mendengar secara langsung sharing motivasi oleh para senior mereka yang telah sukses menyelesaikan pendidikannya di Bali.

Ketua IMMAPA Bali, Vladinier Yohan Kafiar saat ditemui usai kegiatan mengatakan, kegiatan IMMAPA Gathering ini bertujuan untuk memotivasi para Pelajar dan Mahasiswa Papua, dengan menghadirkan narasumber para senior yang telah sukses menyelesaikan pendidikannya di Bali.

“Kegiatan ini sangat positif sekali. Kita bisa sharing motivasi dengan para senior yang telah sukses menyelesaikan pendidikannya di Bali. Sehingga kita bisa lebih fokus lagi dalam melaksanakan pendidikan dan bisa berprestasi. Kemudian kembali pulang untuk membangun tanah Papua,” ucapnya.

Terkait peristiwa yang terjadi di Papu, Vladinier mengatakan, dirinya juga sangat khawatir.

“Ya kami khawatir juga, namun kami tetap menjaga kebersamaan dan menjaga kemanaanan, tidak terlibat dengan hal-hal yang negatif untuk menjaga keselamatan kita di kota study ini,” ujarnya.

“Kami berharap, mahasiswa dan pelajar di Bali bisa memberi perubahan tanah Papua dalam segala bidang,” imbuhnya.

Hal senada dikatakan Pembina IMMAPA Bali, Paul Hawkes Maniani. Ia berharap, adik-adik dari Papua datang ke Bali dengan tujuan study. 

“Jadi kami membawa mereka untuk lebih banyak belajar. Untuk situasi di Papua, kami tidak bisa membawanya ke sini, tapi mereka di sini dengan tujuan pendidikan. Kami berupaya agar mereka bisa menyelesaikan pendidikannya agar kembali pulang, bermanfaat bagi tanah Papua. Mereka harus tetap fokus pada pendidikan,” pungkasnya.

“Untuk situasi yang lain, itu bukan urusan mereka. Tapi tujuan mereka adalah pendidikan. Sekolah dan belajar, lalu berguna untuk tanah Papua,” imbuhnya.

Salah seorang Pelajar Papua di Bali, Michael Yaly Elokpare mengaku sangat senang bisa mengeyam pendidikan di pulau Bali.

“Karena kita bisa melihat di sini, ada orang-orang yang berasal dari gunung, ada yang berasal dari pantai, ada yang dari rawa, ada yang dari lembah. Semua bersatu di sini. Saya rasa di sini membuat orang-orang Papua justru lebih cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Program Afirmasi Pendidikan Menengah Papua dan Papua Barat, I Made Darwis Wibawa mengatakan, para Pelajar dan Mahasiswa ini menjadi kesatuan anak-anak Papua. 

“Tujuan yang pertama adalah bagaimana kita meberikan motivasi kepada mereka-mereka, Pelajar dan Mahasiswa ini untuk betul-betul bisa belajar dengan baik,” ujarnya.

“Tujuan mereka ke Kota Study adalah untuk belajar. Belajar, belajar, dan belajar. Sehingga ini yang menjadi penekanan kita. Kegiatan IMMAPA Gathering ini adalah bagaimana kita bisa memberikan motivasi,” jelasnya.

Ia menambahkan, IMMAPA adalah wadah para Pelajar dan Mahasiswa untuk bisa berkontribusi. 

“Dalam kegiatan tersebut, mereka bisa sharing untuk bisa membangun daerah Papua. Mereka-mereka ini lah yang nanti membangun daerah Papua,” ucapnya. 

Untuk diketahui, dari Tahun 2018 hingga 2020, IMMAPA memiliki anggota lebih dari 500 warga Papua dan Papua Barat yang menempuh pendidikan maupun bekerja di Bali.

Sementara di Tahun 2021, ada 218 Pelajar dan Mahasiswa yang menjadi anggota baru IMMAPA. Jumlah tersebut dipastikan bertambah karena selama pembelajaran daring masih banyak Pelajar maupun Mahasiswa Papua dan Papua Barat yang belum datang ke Bali, meski proses pembelajaran maupun perkuliahan telah dimulai. (*/red)

Sudah 90 Persen Divaksin, Pelajar SMP di Kota Serang Siap Jalani Pembelajaran Tatap Muka

By On Jumat, September 03, 2021

SERANG, KaratBanten.Com – Walikota Serang, Syafrudin menyampaikan, sebanyak 90 persen pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik Negeri maupun Swasta sudah siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Adapun yang 10 persennya, masih dalam persiapan. 

“Di awal bulan ini (September) sudah ada beberapa sekolah yang sudah melakukan tatap muka, hanya memang belum keseluruhan,” kata Walikota kepada awak media saat meninjau pelaksanaan vaksinasi, Kamis, 02 September 2021. 

Ia menjelaskan, secara keseluruhan, siswa yang sudah dilakukan vaksinasi tingkat SMP baik Negeri maupun Swasta 11.294 siswa dari jumlah siswa yang ada di Kota Serang sebanyak 26 ribu lebih.

“Jadi sudah hampir 44 persen lebih. Mudah-mudahan di bulan ini sudah selesai,” katanya.

Walikota menghimbau, sekolah tatap muka tidak harus menunggu vaksinasi selesai, karena Kota Serang sudah memasuki Level 3 pandemi Covid-19.

“Jadi di Level 3 itu diatur kapasitas dan waktu saja. Namun yang kita perbolehkan 50 persen, sisanya bergantian. Mudah-mudahan minggu depan di Level 2, supaya bisa melaksankan tatap muka 60 sampai 70 persen,” jelasnya. (*/red)

Gubernur Banten: Awal September 2021 Sekolah Tatap Muka Akan Dimulai

By On Selasa, Agustus 31, 2021

CILEGON, KaratBanten.Com – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) mengatakan, pendidikan tatap muka akan dibuka pada Awal September 2021. Namun demikian ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk rasa aman para siswa dan tenaga kependidikan. 

Hal itu diungkap Gubernur saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Massal Covid-19 bagi 1.000 pelajar SMA dan SMK di BCS Logistics Center Jl. Raya Merak KM. 115, Rawa Arum, Kecamatan Gerogol, Kota Cilegon, Banten, Senin, 30 Agustus 2021. 

“Tanggal 1 September, sekolah akan dibuka. Para guru sudah divaksinasi semua,” kata Gubernur WH.

Dikatakannya, untuk pendidikan tatap muka salah satu persyaratannya sudah divaksinasi. Saat ini, cakupan vaksinasi untuk para pelajar sudah lebih dari 50 persen. Persyaratan lainnya, kapasitas maksimal 50 persen serta melaksanakan Protokol Kesehatan (Prokes) dengan ketat. 

“Bulan September kita harapkan para siswa sudah divaksinasi Covid-19 semua,” kata Gubernur WH. 

Dalam kesempatan itu, Gubernur WH juga mengungkapkan terima kasih kepada para peserta yang datang untuk mengikuti vaksinasi. Menurutnya, masih ada informasi yang menyesatkan tentang vaksinasi Covid-19. 

Menurutnya, vaksinasi Covid-19 juga menjadi salah satu syarat untuk industri atau pabrik agar bisa berjalan dan tidak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

“Kita semua (Gubernur WH dan para Kepala OPD-red) sudah divaksinasi. Sekarang yang sudah vaksinasi boleh bekerja,” ungkap Gubernur. 

“Vaksinasi mengurangi gejala dan risiko kematian akibat Covid-19. Berkat kesadaran kita terhadap Prokes, vaksinasi, dan pola hidup sehat, rumah sakit kita sekarang sudah normal,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur WH juga mengucapkan terima kasih kepada Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Watimpres) HM Mardiono atas fasilitasinya kepada warga masyarakat Banten.

Dalam kesempatan itu, Anggota Watimpres, HM Mardiono mengapresiasi Pemprov Banten yang telah berhasil menurunkan level penularan Covid-19 di Kabupaten/Kota Provinsi Banten.

“Upaya yang perlu kita apresiasi untuk selanjutnya menuju recovery ekonomi,” ungkapnya. 

“Penanganan Covid-19 turun signifikan untuk memotivasi Bapak dan Ibu agar tidak selalu dalam kondisi ketakutan. Sebagai makhluk sosial tidak mungkin semua aktivitas dihentikan. Namun yang penting, mematuhi Prokes,” tambahnya. 

Anggota Watimpres Bidang Kesejahteraan itu juga mengucapkan terima kasih atas respon langsung kepada Gubernur WH terhadap kawasan industri. Termasuk kawasan industri strategis di Banten Barat untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional. 

“Masyarakat Banten perlu kita edukasi dengan tata kehidupan baru. Semoga pandemi Covid-19 segera berlalu dan kita semua selamat melewati pandemi ini,” pungkasnya. 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani. (*/red)

Mikaila Ladia Rumagit, Siswi SD Asal Pandeglang Ini Raih Juara 1 Lomba Menulis Nasional

By On Minggu, Agustus 29, 2021

PANDEGLANG, KaratBanten.Com – Di masa pandemi Covid-19, dunia pendidikan mengalami pembelajaran lewat daring atau biasa disebut dengan BDR (Belajar Di Rumah). Namun tidak membuat siswa patah semangat untuk meraih prestasi, apalagi meraih prestasi di tingkat Nasional.

Hal ini dibuktikan oleh siswi Kelas 3 SDN Pandeglang 4, Mikaila Ladia Rumagit. Walaupun terkena dampak Covid-19, namun dirinya tetap semangat untuk terus belajar.

Prestasi gemilang yang diraih olehnya merupakan prestasi lomba menulis anak nasional dengan bertajuk "Surat Kepada Ibu Pertiwi" yang diselenggarakan oleh Purnomo Yusgiantoro Center.

Lomba yang diselenggarakan secara daring sejak 18 - 28 Agustus 2021 tersebut diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Kemudian dari keseluruhan peserta tersebut didapatkan 20 peserta yang melaju ke babak final. 

Sementara, Mikaila sendiri adalah satu-satunya perwakilan dari Provinsi Banten yang berhasil melaju ke babak final dan menjadi Juara ke-1 pada putaran Final yang ditayangkan secara live di youtube Purnomo Yusgiantoro Center, Sabtu, 28 Agustus 2021.

Mikaila Ladia Rumagit. 

Mikaila mengaku sangat senang dan bangga menjadi juara pada lomba tersebut.

“Alhamdulillah senang dan bangga jadi juara karena bisa membawa harum nama sekolah dan Kota  Pandeglang,” ujarnya.

Namun yang membuatnya lebih bahagia adalah karena hari ini bertepatan dengan hari ulang tahun ayahanda tercinta.

“Ini adalah kado untuk papa yang sedang berulang tahun hari ini,” ucapnya.

Siswi yang duduk di bangku Kelas 3 SDN Pandeglang 4 ini membacakan surat yang Ia tulis dengan sangat percaya diri, ekspresif, dan penuh penghayatan. Surat yang Ia tulis berjudul “Untaian Kata Untukmu yang Kucinta” berisi tentang bagaimana ia memahami tentang pandemi Covid-19 dan bagaimana Ia mengisi hari-harinya selama pandemi Covid-19 dengan kegiatan yang positif dan kreatif.

Pelajar berusia 8 tahun ini berharap kemenangan ini akan menjadi pemacu semangat untuknya dan teman-teman yang lain agar tetap berkarya dan berprestasi sekalipun di tengah pandemi. (Yok/red)

Sekolah Tatap Muka Dimulai, Gubernur Wahidin: Setiap Sekolah Harus Melaksanakan Vaksinasi

By On Selasa, Agustus 24, 2021


SERANG, KaratBanten.Com – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) menegaskan, para siswa, khususnya sekolah yang menjadi kewenangan Provinsi Banten sudah melakukan vaksinasi di tiap Kabupaten/Kota. Hal itu seiring instruksi Pemerintah Pusat yang akan segera memulai pendidikan tatap muka. 

“Sekolah kewenangan Provinsi di wilayah Kota Tangerang juga telah melaksanakan vaksinasi, siapa bilang belum, jangan sok tahu,” kata Gubernur WH, Selasa, 24 Agustus 2021.

Dikatakannya, sekolah tatap muka akan mulai dibuka sesuai Instruksi Pemerintah Pusat, tentunya dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat.

Hal senada juga diungkapkan Juru Bicara Satgas Covid-19 yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dr Ati Pramudji Hastuti. Ia mengatakan, azas pelaksanaan vaksinasi tidak dibatasi kewenangan Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat.

“Sesuai Surat Edaran Kementerian Kesehatan, kegiatan vaksinasi tidak mengenal azas domisili, apalagi azas kewenangan sekolah Provinsi atau Kabupaten/Kota. Remaja mulai siswa SMP dan SMA tetap menjadi prioritas vaksinasi yang vaksinnya sudah didistribusikan ke Kabupaten/Kota,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam pelaksanaan vaksinasi Provinsi Banten mempunyai tugas sebagai regulator, fasilitator, dan distributor vaksin ke Kabupaten/Kota. Sedangkan untuk teknis pelaksanaan ada pada Kabupaten/Kota. Sehingga vaksinasi remaja pun harus dilakukan Kabupaten/Kota dari mulai tingkat SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi yang ada di wilayahnya.

“Ini sudah kami sampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dimana Kabupaten/Kota lainnya sudah melaksanakan vaksinasi untuk SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Tabrani mengungkapkan, dari 14 SMAN Negeri di Kota Tangerang, hanya SMAN 13 Kota Tangerang yang belum melaksanakan vaksinasi.

“Tetapi siswanya sudah banyak yang ikut vaksinasi di wilayah masing-masing. Jadi tidak benar kalau Provinsi Banten lambat,” ungkapnya.

Hal serupa, lanjut Tabrani, juga terjadi pada sembilan SMKN di Kota Tangerang, hanya SMKN 8 Kota Tangerang yang belum melaksanakan vaksininasi. Namun siswanya banyak ikut vaksinasi di lingkungan masing-masing. (*/red)

Pramuka Kwaran Cipocok Sebar Masker di Jalanan

By On Selasa, Agustus 24, 2021


SERANG, KaratBanten.Com – Rangkaian kegiatan Bulan Bakti Gerakan Pramuka terus dilakukan jajaran pengurusnya. Dalam rangka peringatan Hari Pramuka ke-60 tingkat Kwartir Ranting (Kwaran) Cipocok Jaya, pengurusnya membagi-bagikan ratusan masker ke para pengguna jalan yang kebetulan melintas di Cipocok, Kota Serang, Banten, Senin, 23 Agustus 2021.

Kegiatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 tersebut tampak dihadiri Camat Cipocok, seluruh Lurah, para Kepala Sekolah Negeri dan Madrasah se-Kecamatan Cipocok Jaya.

Ketua Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran) Cipocok, H. Tb. Yassin mengatakan, Pramuka harus aktif dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kita harus sosialisasikan pencegahan penyebaran Covid-19, terutama di wilayah kita masing-masing,” ucapnya.

Lebih lanjut Camat Cipocok ini menjelaskan, salah satu bentuk pencegahan penyebaran virus itu yakni dengan bagi bagi masker ke para pengguna jalan yang kebeteluan melintas di wilayahnya.

“Masker-masker ini dibagikan gratis untuk warga,” ungkapnya seraya menambahkan, Pramuka di wilayahnya juga turut aktif membantu penyuntikan vaksin.

Sementara itu, Wakil Ketua Kwarran, Ali Sobri menyampaikan, kehadiran Camat dan Lurah se-Cipocok Jaya membawa semangat baru untuk Pramuka Cipocok Jaya agar terus bergerak berbakti tanpa henti.

“Pramuka harus membantu di lapangan agar terjadi kekebalan imun pada semua lapisan masyarakat,” ucapnya. 

Sebelum dilakukan aksi bagi-bagi masker, para pengurus Gerakan Pramuka Kwaran Cipocok dikumpulkan di Lapangan Kwarda Banten guna melaksanakan Upacara Perayaan Hari Pramuka ke-60. Upacara dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) ketat. (*/red)

Gerakan Pramuka Kwarda Banten Gelar Penyemprotan Disinfektan di Sejumlah Ponpes

By On Sabtu, Agustus 21, 2021


SERANG, KaratBanten.Com – Gerakan Pramuka Kwarda Banten menggelar kegiatan penyemprotan disinfektan di sejumlah Pondok Pesantren (Ponpes) yang tersebar di Serang, Lebak, dan Pandeglang. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus di kawasan Pesantren yang sudah melaksanaka pembelajaran tatap muka.

Kegiatan penyemprotan yang dilakukan di Pesantren Fathaniyah, Karundang, Serang Banten, Tim Pramuka Kwarda Banten bersama BPBD Provinsi mendatangi setiap sudut ruangan serta kamar para Santri guna penyemprotan. Selain itu, areal luar ruang juga tak luput dilakukan penyemprotan.

Wakil Ketua Abdimasgana Kwarda Banten, H. Furkon mengatakan, kegiatan dilakukan dalam rangka mengantisipasi peyebaran virus. Apalagi pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sudah melakukan pembelajaran dengan tatap muka.

“Kalau dilakukan penyemprotan diinfektan paling tidak meminimalisir penyebaran virus di Pesantren,” ucap Furkon di Karundang, Serang, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Menurut Kepala Bagian di Setwan DPRD Provinsi Banten ini, penyemprotan pesantren tak hanya dilakukan di Serang. Namun juga ada beberapa Pesantren di Pandeglang dan Lebak. 

“Di Serang itu di Fathaniyah, dan Nurul Fikri. Pandegang di Ibadurahman, Darr Elfalah, dan beberapa Pesantren lainnya,” tambah Furkon seraya menjelaskan kegiatan ini juga dalam rangka Hari Bakti Pramuka yang baru saja merayakan Hari Pramuka ke-60 pada 14 Agustus lalu.

“Kita Pramuka berbakti tanpa henti,” tegasnya.

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Fathaniyah, KH Matin Syarkowi menyampaikan terima kasih kepada Gerakan Pramuka Kwarda Banten yang telah peduli dengan dunia pesantren. Menurutnya, penyemprotan disinfektan tersebut sebagai bentuk ikhtiar untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di Ponpes.

“Terima kasih kepada teman-teman Pramuka yang sudah peduli dengan Ponpes,” ucap KH Matin Syarkowi di Tembong, Serang, Banten, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Kegiatan penyemprotan disinfektan ini selain dikomandoi Wakil Ketua Abdimasgana Kwarda Banten, ada pula tim Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Banten, Dewan Kerja Daerah (DKD) Gerakan Pramuka, dan pengurus Andalan Kwarda Banten. (*/red)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *